Musikalisasi puisi mp3 chairil anwar biography

Mengulas Musikalisasi Puisi Chairil Anwar "Derai-Derai Cemara" - Banda Neira

Chairil Anwar yang dikenal sebagai "Si Bintang Jalang" di dunia puisi Indonesia. Chairil Anwar telah berpulang pada 28 April saat multiplicity menjelang usia 27 tahun. Sosoknya selalu dikaitkan dengan puisi, sastra, dan seni Indonesia. Sampai sekarang, suara "Si Bintang Jalang" masih nyaring terdengar dari dalam kubur, meski ia telah meninggal 74 tahun lalu.

Tak hanya sering muncul di pelajaran Bahasa Indonesia anak- anak tanah air, dibaca ulang oleh para pembaca, dan dideklamasikan berkali-kali diatas panggung, sebagian puisi karya Chairil Anwar telah dimusikalisasikan dan didengar oleh banyak orang.

Ilustrasi Ananda Badudu dan Rara Sekar (Foto: aulafikril/Instagram)

Kelompok musik Banda Neira yang dibentuk Ananda Badudu dan Rara Sekar.

Biography rory

Banda Neira mengubah puisi karya Chairil Anwar yang berjudul "Derai-Derai Cemara" kedalam lagu dengan judul lagu yang sama. Selain itu, Banda Neira juga mengubah karya sastrawan Indonesia lainnya.

"Derai-Derai Cemara" adalah puisi terakhir Chairil Anwar semasa hidupnya. "Dari baris kata-kata puisi itu seperti terpancar rasa keputusasaan dan kesia-siaan, terpancar rasa pesimistis." Kata Nanda, sapaan akrab Ananda Badudu.

Saat pertama kali membaca puisi "Derai-Derai Cemara", Nanda belum tahu puisi itu dibuat oleh Chairil Anwar kapan dan dalam konteks apa.

Tapi setelah ia membaca dan mencari tahu tentang puisi itu lagi, ia baru tahu maksud konteks puisi itu apa dan ternyata puisi itu adalah puisi terakhir Chairil Anwar.

Mulanya lagu 'Derai-Derai Cemara" hanya diiringi oleh gitar saja, tetapi kemudian Banda Neira mengadakan konser kolaborasi bertajuk "Suara Awan: Sebuah Pertemanan" pada April bersama Gardika Gigih, Layur, dan Tiga String Chamber alias Triptych Dawai.

Dari konser kolaborasi itulah lagu "Derai-Derai Cemara" mendapatkan aransemen tambahan.

Lagu "Derai-Derai Cemara" menjadi bagian dari album Banda Neira yang bertajuk 'Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti'. Album tersebut dirilis pada Januari , dan berisi 14 judul lagu Banda Neira dengan lagu hits didalamnya, seperti "Sampai Jadi Debu", "Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti", "Langit dan Laut" dan lagu lainnya.

Kelompok musik yang berdiri sejak Februari dan memutuskan bubar pada Desember Banda Neira sempat mengunggah  vidio klip "Derai-Derai Cemara" dengan aransemen tambahan dawai dan piano milik Gardika Gigih, (cello) Jeremia Kimosabe, (violin) Suta Suma, dan (viola) Dwi Ari Ramlan pada 7 Maret Sampai saat ini lagu tersebut telah didengaarkan lebih dari humble di YouTube Banda Neira.

Banda Neira Perform (Foto: Dhery Moelz/Pinterest)